Selasa, April 16, 2024

Pentingnya Feasibility Study dalam Manajemen Proyek TI

Sebelum memulai suatu proyek teknologi informasi (TI), langkah penting yang harus dilakukan adalah melakukan feasibility study atau studi kelayakan. Feasibility study merupakan proses evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek proyek untuk memastikan bahwa proyek tersebut layak dilaksanakan. Terdapat lima area utama yang harus dievaluasi dalam feasibility study proyek TI, yaitu:

  1. Technical (Teknis)

    Area evaluasi teknis melibatkan penilaian terhadap kemampuan teknologi yang akan digunakan dalam proyek. Ini termasuk penilaian terhadap infrastruktur teknis yang tersedia, kemampuan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan teknologi tersebut, serta ketersediaan teknologi yang mendukung tujuan proyek secara keseluruhan.
  2. Financial (Keuangan)

    Evaluasi keuangan mencakup analisis biaya dan manfaat proyek. Ini meliputi perhitungan biaya pengembangan, biaya operasional, perkiraan pendapatan atau manfaat yang diharapkan dari proyek, dan analisis kelayakan keuangan untuk menentukan apakah proyek memberikan nilai ekonomis yang positif.
  3. Legal (Hukum)

    Aspek hukum dalam feasibility study mencakup penilaian terhadap kompatibilitas proyek dengan regulasi dan kebijakan hukum yang berlaku. Ini termasuk perizinan yang diperlukan, kepatuhan terhadap hak kekayaan intelektual, serta analisis risiko hukum yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek.
  4. Operational (Operasional)

    Evaluasi operasional melibatkan penilaian terhadap kemampuan organisasi dalam mengelola dan menjalankan proyek. Ini mencakup penilaian terhadap proses operasional yang ada, kebutuhan sumber daya manusia dan teknis untuk menjalankan proyek, serta kesiapan organisasi dalam menghadapi perubahan yang akan terjadi akibat proyek.
  5. Schedule (Jadwal)

    Penilaian jadwal mencakup analisis terhadap estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Ini termasuk identifikasi risiko terkait jadwal, penentuan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, serta perencanaan cadangan waktu untuk mengatasi kemungkinan keterlambatan.


Dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelima area tersebut dalam feasibility study, manajer proyek TI dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi mengenai keberlanjutan dan kesuksesan proyek sebelum memasuki tahap pelaksanaan yang lebih lanjut. Ini membantu mengurangi risiko dan meningkatkan kemungkinan kesuksesan proyek TI secara keseluruhan.

Tidak ada komentar: